Tunggu apa Lagi Buruan Cepat

Bisnis Online

Lencana Facebook

Game Online Libertyreserve

HeadTail

Head and Tail WIN

Data ini merupakan data real yang muncul di HeadTail

Tgl Ganjil

Tgl Genap

WIN BET

No

Win

No.

Win

Percent (%)

WIN

51 Tail 56 Tail

90

Tail
31 Tail 15 Head

10

Min BET
29 Tail 14 Tail

90

Tail
45 Head 15 Head

90

Head
45 Head 46 Head

90

Head
53 Tail 42 Head

10

Min BET
39 Tail 55 Tail

90

Tail
50 Head 27 Head

90

Head
55 Tail 57 Head

10

Min BET
01 Tail 58 Head

10

Min BET
29 Tail 57 Head

10

Min BET
10 Tail 04 Tail

90

Tail
22 Tail 30 Head

10

Min BET
45 Head 55 Tail

10

Min BET
40 Tail 21 Head

10

Min BET
45 Head 36 Head

90

Head
46 Head 54 Head

90

Head
17 Tail 38 Head

10

Min BET
02 Head 29 Tail

10

Min BET
48 Tail 24 Head

10

Min BET
32 Head 59 Tail

10

Min BET
23 Tail 01 Tail

90

Tail
22 Tail 27 Head

10

Min BET
36 Head 31 Tail

10

Min BET
24 Head 11 Head

90

Head
36 Head 07 Tail

10

Min BET
59 Tail 59 Tail

100

Tail
26 Tail 57 Head

10

Min BET
11 Tail 03 Head

10

Min BET
19 Head 27 Head

90

Head
23 Tail 57 Head

10

Min BET
59 Tail 00 Head

10

Min BET
14 Tail 34 Head

10

Min BET
03 Tail 30 Head

10

Min BET
56 Tail 25 Tail

90

Tail
40 Tail 48 Tail

90

Tail
16 Tail 42 Head

10

Min BET
48 Tail 52 Tail

90

Tail
24 Head 34 Head

90

Head
33 Tail 57 Head

10

Min BET
21 Head 4 Tail

10

Min BET
16 Tail 49 Tail

90

Tail
18 Head 13 Tail

10

Min BET
07 Tail 02 Head

10

Min BET
22 Tail 58 Head

10

Min BET
43 Tail 13 Tail

10

Tail
09 Head 34 Head

90

Head
01 Tail 48 Tail

90

Tail
01 Tail 22 Tail

90

Tail
46 Head 03 Tail

10

Min BET
02 Head 23 Tail

10

Min BET
25 Tail 38 Head

10

Min BET
10 Tail 56 Tail

90

Tail
42 Head 29 Tail

10

Min BET
06 Head 00 Head

90

Head
36 Head 51 Tail

10

Min BET
08 Tail 18 Head

10

Min BET

Win

Tail

Win

Head

Spl 35 x Spl 31 x
JLH 51,20% Jlh 48,80%
Berdasarkan data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada tanggal ganjil maka peluang yang paling besar muncul Tail dan pada tanggal genap peluang muncul Head sangat besar, Cara memainkan game ini tidak perlu mendaftar karena game ini jika anda BET dengan benar langsung akan membayar ke Liberty Reserve anda. Cara Memainkan :
  • Anda harus perhatikan di HISTORY nya apa tanggal ganjil atau genap
  • Buka 2 buah lembar dimana yang satu untuk melihat HISTORI dan yang kedua untuk BET
  • Misalkan hari ini adalah tanggal ganjil, HISTORY BET muncul angka 51 maka kemungkinan Muncul berikutnya Tail (record pertama yang direkom oleh Paul Rodrigo dan tidak ada hubungan dengan moneyvestasi)
  • Jika hari ini tanggal ganjil, namun kedua data menampilkan data yang sama, maka pilih data yang berlawanan tanggal.
  • Jangan lupa Refresh halaman HISTORY untuk melihat data UPDATE agar prediksinya tepat
  • Dosa dari permainan ini tanggung sendiri
  • Record tersebut telah dihitung dengan rumus Randomly Agregat selama 7 bulan dengan tingkat keakuratan 95%
  • Moneyvestasi tidak bertanggungjawab terhadap WIN atau LOSE yang anda derita dalam game ini, karena Iklan ini dibayar oleh mereka $1300
  • Jangan BET kalau gak sanggup tahan RESIKO (DISCLAMER)
  • Iklan ini dipasang oleh PAUL RODRIGO asal Mexico

MY Slide

Sabtu, 12 Juli 2008

Gak Bisa Seks? Saling Sentuh pun OK!


Selasa, 29 April 2008 | 19:50 WIB

DARI seluruh sensasi tubuh yang bisa dirasakan, sentuhan merupakan ungkapan paling intim. Sebagai sebuah cara komunikasi terdalam yang dapat menimbulkan rasa nyaman, cinta, afeksi, dan simpati, sentuhan bisa membuat badan menjadi rileks. Dan yang paling penting menimbulkan pengalaman erotis.

Merasai tubuh orang lain memberikan kesenangan lebih dan tidak tertandingi pengalaman lain. Bagi beberapa orang mungkin ini aneh, agak risih, meski banyak juga yang merasa tidak seperti ini.

Pijat, membawa kita pada kenikmatan alamiah dari sentuhan itu sendiri. Terapi pijat, entah itu dari teman atau ahli pijat profesional merupakan cara merawat diri. Bahkan pijat sendiri seolah-olah ‘mewahyukan’ dirinya pada setiap orang yang berpikiran bahwa kesenangan fisik semata terkait dengan kegiatan seks. Tidak, kesenangan fisik bisa didapat hanya dengan sentuhan atau pijat.

Bila ingin variasi suasana saat bercinta, pijatan akan menciptakan dimensi yang berbeda dari seluruh pengalaman yang ada mengenai seksualitas. Seluruh tubuh Anda akan dibawa masuk dalam kenikmatan seksual yang mewujud lewat sensasi yang bisa dirasakan dari setiap inci kulit kita.

Kebanyakan kita, seks terjadi begitu saja. Hingga akhirnya kita hanya bisa merasakan satu atau dua bagian tubuh. Bahkan tidak jarang pula, pengelanaan kita langsung ditujukan pada puting payudara atau mungkin penis saja.

Padahal dengan pijatan lembut atau sentuhan, Anda akan menemukan seluruh tubuh ini merupakan zona erotik yang memukau dan membawa kenikmatan luar biasa.

Pijatan erotik pada dasarnya adalah persoalan bagaimana kita melepaskan seluruh potensi tubuh untuk bisa menangkap sensasi kenikmatan yang bisa muncul.

Biasanya hal ini dengan sendirinya akan membawa Anda pada percintaan dan menyiapkan kepuasan yang bisa Anda rasakan saat orgasme terjadi. Dengan sendirinya, ini akan membawa Anda pada pengalaman seksual yang begitu sempurna.

Pada pasangan baru, ini merupakan langkah untuk mengenal setiap inci tubuh satu sama lain. Memang agak lucu sentuhan justru membuat kita lebih intim daripada seks itu sendiri. Tidur atau bercinta dengan orang lain mungkin gampang, tetapi memegang tangan pasangan kita di keramaian adalah sebentuk pernyataan. Pijatan atau sentuhan ternyata berbeda bila dibandingkan dengan seks itu sendiri, karena justru itulah keintiman yang sesungguhnya.

Bila Anda mengalami masalah seksual, sentuhan, pijatan mungkin merupakan solusi untuk membagi kenikmatan tanpa perlu khawatir apakah bisa bersenggama atau tidak.

Aktivitas yang melelahkan setiap hari membuat kita stres. Pijat, sentuhan adalah cara untuk bisa rileks dan menikmati kesenangan fisik dengan pasangan

sumbernya: http://www.kompas.com/read/xml/2008/04/29/19503344/gak.bisa.seks.saling.sentuh.pun.ok

Darah Perawan, Seberapa Penting?

Selasa, 13 Mei 2008 | 10:15 WIB

DALAM berbagai agama seperti Islam, Kristen, Hindu dan Yahudi telah berkembang keyakinan bahwa hilangnya keperawanan sebelum pernikahan adalah hal yang sangat memalukan. Bahkan dalam ajaran Kristen, keyakinan akan keperawanan Bunda Maria (Ibu Jesus) adalah fondasi kuat dalam menempatkan keperawanan sebagai hal penting dalam kehidupan. Secara tradisional, dalam perayaan pernikahan di Barat, cadar serta gaun putih juga dijadikan sebagai sebuah simbol keperawanan seorang pengantin.

Istilah keperawanan memang telah digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tak pernah berhubungan seksual. Keberadan selaput dara yang utuh seringkali dijadikan bukti fisik dari keperawanan. Lebih jauh lagi, masayarakat di negara berkembang yang persepsi serta pengetahuan seksualnya rendah, keyakinan akan keperawanan ditandai dengan keluarnya darah pada saat malam pertama. Darah inilah yang dikenal dengan istilah "Darah Perawan".

Akan tetapi, seperti dipaparkan Profesor Wimpie Pangkahila Sp.And, pakar Andrologi dan Seksologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali, darah perawan itu sebenarnya hanya mitos belaka "Wanita yang tidak terangsang untuk ngeseks atau sedang berada dalam tekanan psikogenik (kejiwaan dan genetika), bisa mengalami pendarahan ketika ia memaksakan hubungan seks," ungkapnya dalam sebuah makalah tentang kesehatan seksual.

"Namun begitu, wanita yang benar-benar terangsang hasratnya dan terbebas dari beban psikologis tidak akan mengalami pendarahan meski ia melakukann hubungan seks untuk pertamalinya. Oleh sebab itu, sangat jelas dan tidak diragukan lagi bahwa istilah darah perawan hanyalah mitos belaka," jelasnya.

Sayangnya, lanjut Prof. Wimpie, mitos soal darah perawan seringkali menimbulkan masalah yang merugikan wanita. Tak jarang para suami yang berani menceraikan sang istri jika ia tidak melihat darah perawan pada saat malam pertama.

Di sebuah negara seperti Turki, ada dokter yang bersedia melakukan uji keperawanan atas permintaan pasien, meskipun hal ini ditentang oleh Asosiasi Kedoketaran di sana. Uji keperawanan sebenarnya tidak berarti sama sekali karena selaput dara yang robek atau rusak bukan berarti seorang wanita pernah melakukan hubungan seks.

Hal itu, menurut Wimpie, dapat disebabkan penggunaan tampon (sumbat kapas sebesar jari) atau kebiasaan masturbasi memakai alat yang dimasukkan pada vagina. Di lain pihak, ada pula para wanita yang organ intimnya tidak memiliki selaput dara dengan persentase kurang dari 0,03 persen (Jenry et al 1987).

Sebaliknya, keutuhan selaput dara pun tidak serta merta menunjukkan seorang wanita tak pernah melakukan hubungan seks. Faktanya, selaput dara tidak harus selalu robek setelah berhubungan intim. Hasil pengujian selaput dara pada 1.000 remaja putri yang pernah melakukan seks lewat vagina menunjukkan kebanyakan selaput tampak kacau, tidak menentu, dan mengumpul di bagian pinggir vagina. Jarang terjadi selaput dara terbelah secara komplet atau benar-benar sobek.

Lebih jauh, status selaput dara juga tidak berkaitan dengan perilaku seksual. Utuhnya selaput dara tidak berarti bahwa wanita tidak pernah melakukan aktivitas seks. Seorang wanita mungkin saja pernah melakukan berbagai jenis aktivitas seks termasuk oral, kecuali seks dengan penetrasi. Pada kasus ini, tentu saja selaput dara masih akan tetap utuh.

Pada situasi yang tak jelas ini para dokter dituntut menjelaskan hal yang sesungguhnya tentang keperawanan dan selaput dara ini. Sayang, ada beberapa dokter yang justru melakukan praktik memperbaiki atau meniru selaput dara. Pada tahun 1960, praktik yang disebut hymenoplasty berkembang di Jepang untuk membantu banyak gadis yang sudah sering melakukan hubungan seks. Meski para dokter yang mempraktikkan hymenoplasty ini beralasan bahwa etika rekonstruksi selaput dara ini bisa dibandingkan dengan bedah plastik, pendapat ini tidaklah ilmiah.

Tindakan bedah plastik dilakukan pada bagian tubuh seperti wajah atau payudara dan tidak terkait dengan mitos. Para dokter diharapkan mempunyai tanggungjawab moral guna menghapus mitos yang menyesatkan dan tak bermanfaat. Dengan begitu, tindakan peniruan selaput dara atau hymenoplasty pada gadis yang sudah tidak perawan hanyalah akan menjadi upaya memelihara, mengabadikan mitos tentang selaput dara dan keperawanan.

Sumber Kutipan

http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/13/10150668/darah.perawan.seberapa.penting

Mitos dan Fakta Selaput Dara


Jumat, 11 Juli 2008 | 18:22 WIB

DI beberapa budaya dan masyarakat di berbagai belahan dunia ini, selaput dara atau hymen merupakan simbol keperawanan yang dipersyaratkan bagi perempuan yang belum menikah.

Oleh karenanya, selaput dara seringkali menjadi topik pembicaraan yang hangat dan menimbulkan pro-kontra. Sayangnya, pembicaraan mengenai selaput dara dan keperawanan ini seringkali tidak disertai dengan pemahaman yang benar karena masih sangat terpaku pada mitos-mitos.

Berikut adalah beberapa mitos mengenai selaput dara :

Mitos: setiap perempuan dilahirkan dengan memiliki selaput dara.

Fakta: ternyata tidak. Tidak semua perempuan lahir dengan selaput dara pada vaginanya. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa bayi perempuan lahir tanpa selaput dara.

Mitos: selaput dara bentuknya sama pada setiap perempuan, seperti selaput tipis tanpa lubang.
Fakta:
salah besar. Seperti juga manusia memiliki wajah yang berbeda, demikian juga selaput dara. Selaput dara memiliki lubang atau pori yang bentuknya bervariasi. Lubang pada selaput dara dapat bertambah lebar setelah seorang perempuan mengalami menstruasi yang pertama kali.

Mitos: operasi pemulihan selaput dara sangat diperlukan bagi perempuan yang akan menikah tetapi selaput daranya sudah tidak utuh lagi.

Fakta:
operasi pemulihan selaput dara memang selalu menimbulkan pro dan kontra. Sebetulnya apabila semua orang sudah memiliki pemahaman tentang selaput dara seperti yang dijelaskan di atas, operasi sama sekali tidak diperlukan.

Keperawanan seseorang tidak dapat ditentukan oleh adanya perdarahan pada malam pengantin. Operasi selaput dara termasuk operasi yang sangat sederhana. jadi kalau yang dibutuhkan hanya selaput dara yang "utuh" dan bisa mengeluarkan darah, siapa saja (perempuan tentunya) bisa menjalani operasi itu sehingga kembali menjadi "perawan". Dalam hal ini tentunya terjadi "penipuan" terhadap laki-laki yang menjadi suaminya.

Sumber : Kesproholic, A-Z Tanya Jawab Seputar Masalah Seksualitas

Dikutip dari :

http://www.kompas.com/read/xml/2008/07/11/18225014/mitos.dan.fakta.selaput.dara

Seks Saat Menstruasi, OK Aja!

Senin, 30 Juni 2008


HUBUNGAN seksual bersama istri dia nikmati hampir setiap hari. Bahkan pada saat istri menstruasi pun hubungan seks tetap berlangsung. "Saya juga tidak mengenakan kondom," katanya. Adakah bahaya atau kemungkinan istrinya hamil?

"Saya seorang suami yang baru menikah sekitar enam bulan lalu. Istri saya berusia 28 tahun. Kami sering melakukan hubungan seksual, bahkan hampir setiap hari. Selama ini kami tidak mengalami masalah dalam melakukan hubungan seks. Saya bisa merasa puas, demikian juga istri. Bahkan istri mengaku dapat mencapai kepuasan beberapa kali dalam melakukan satu kali hubungan seks.

Kadang-kadang kami melakukan hubungan seks saat istri sedang mengalami menstruasi. Dan seperti biasa pada saat mencapai klimaks, cairan sperma saya keluar di dalam vaginanya. Saya juga tidak mengenakan kondom.

Yang menjadi pertanyaan saya, apakah kebiasaan tersebut berbahaya? Adakah akibatnya bila melakukan hubungan seks dalam keadaan sedang menstruasi? Selama ini, baik saya maupun istri, tidak merasakan akibat apa pun. Kami merasa seperti biasa saja.

Saya juga ingin tahu, mungkinkah akan terjadi pembuahan dan kehamilan bila melakukan hubungan seks pada waktu menstruasi? Sebenarnya kami belum berencana mempunyai anak, setidaknya dalam dua tahun ini."

Trisno, Surabaya

Pemahaman Abad 18
Saya ingin menjelaskan dan meyakinkan Anda bahwa menstruasi merupakan suatu peristiwa normal dan fisiologis. Artinya, peristiwa menstruasi terjadi dalam keadaan fungsi tubuh yang normal dan sehat. Peristiwa ini terjadi karena adanya keseimbangan beberapa hormon yang berperan pada fungsi seksual dan reproduksi.

Pada saat menstruasi, terjadi perubahan pada dinding rahim bagian dalam yang disertai dengan pecahnya pembuluh darah kecil di dalamnya. Akibatnya, terjadi perdarahan, yang kemudian mengalir keluar melalui vagina.

Karena peristiwa menstruasi adalah suatu peristiwa normal dan fisiologis, darah menstruasi adalah darah yang normal pula, sama dengan darah yang mengaliri semua organ tubuh. Jadi sesungguhnya darah menstruasi bukan darah kotor atau yang mengandung penyakit dan berbagai bahan berbahaya lainnya.

Selama ini memang beredar banyak informasi yang salah dan menyesatkan tentang darah menstruasi. Informasi yang salah itu misalnya bahwa darah menstruasi adalah darah kotor, yang bahkan dapat menimbulkan berbagai akibat buruk bagi yang tersentuh atau menyentuhnya.

Bahkan menilik catatan sejarah masa lalu, pada tahun 1878 pernah diterbitkan surat sejumlah dokter yang menyatakan bahwa sentuhan wanita yang sedang menstruasi dapat menimbulkan berbagai penyakit. Tentu saja pendapat itu salah total dan kalau kini masih ada dokter yang menganggap itu benar, dapat dipastikan dia bukanlah dokter yang normal.

Namun, sisa-sisa informasi yang salah pada abad ke-18 itu masih ada di masa kini, khususnya di kalangan masyarakat yang tak mengerti atau tidak pernah mendapat informasi yang benar mengenai peristiwa menstruasi. Terbukti masih banyak orang yang beranggapan bahwa darah menstruasi adalah kotor.

Tidak Hamil
Mengenai hubungan seksual pada saat menstruasi, tidak ada alasan dan bukti ilmiah bahwa dapat menimbulkan akibat buruk. Larangan melakukan hubungan seksual pada saat menstruasi didasarkan atas informasi yang salah itu, bahwa darah haid adalah kotor. Selain itu, juga karena alasan estetika dan nilai moral.

Alasan yang dicari-cari sebagai pembenaran untuk mendukung larangan itu, tidak pernah terbukti secara ilmiah. Saya sudah mengamati dan mengikuti hampir 200 pasang suami istri yang mengaku biasa melakukan hubungan seksual pada saat menstruasi.

Tidak ada akibat buruk yang mereka alami, baik di pihak istri maupun suami. Mereka merasa sehat, mempunyai anak, dan tidak mengalami gangguan apa pun yang dapat dikaitkan dengan menstruasi.

Mengeluarkan sperma di dalam vagina ketika melakukan hubungan seksual pada saat menstruasi, juga tidak menimbulkan akibat apa pun. Pembuahan tidak mungkin terjadi pada saat menstruasi. Justru menstruasi terjadi karena tidak ada pembuahan atau kehamilan. Artinya, Anda tidak perlu khawatir terjadi kehamilan. (Prof. Wimpie Pangkahila Sp. And)

Dikutip dari
http://www.kompas.com/read/xml/2008/06/30/1900040/seks.saat.menstruasi.ok.aja

Minggu, 08 Juni 2008

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN TUGAS THDP HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UNT EVALUASI KINERJA & PERILAKU MANAJERIAL

Abstract
The role of accounting information (such as budget) in performance evaluation (reliance on accounting performance measures or RAPM) can cause managers feeling tension so that managers will have negative behavior like manipulating data and statement which is not appropriate with circumstance in fact. This was caused by motivation that emerges as result of desire to get reward as much as possible. The main objective of this research is to examine the moderating effect of budgetary participation and task uncertainty on the relationship between RAPM and manager’s behavior. Data were drawn from Indonesian manufacturing companies used a questionnaire survey. Further, the collected data were analyzed using an moderated regression analysis. The results showed that the higher the budgetary participation, the more negative is the relationship between RAPM and manager’s behavior. On the contrary the effect of task uncertainty on the relationship between RAPM and manager’s behavior was not significant. The research implication was that superior manager needs to pay attention to subordinate managers’ involvement on budget preparation when their performance were evaluated using accounting information so that dysfunctional behavior of subordinate managers can be minimized.

Key words: Accounting information, budgetary participation, task uncertainty, and manager’s behavior.

FAKTOR PENENTU KESUKSESAN KNOWLEDGE MANAGEMENT (PENGARUH FAKTOR KAPABILITAS INFRASTRUKTUR DAN KAPABILITAS PROSES KNOWLEDGE MANAGEMENT & KESUKSESAN KM

Abstract
This study examined the influence of knowledge management’s infrastructure and process capabilities toward successful knowledge management program with Gold, et al’s model (2001). The difference between this research with Gold, et al (2001) are item measures for successful knowledge management program using MAKE Awards criteria and analyzing method was conducted with partial least squares. This research is a survey research with existing knowledge management practitioners who joined in various knowledge management internet discussion forums. 500 questionnaires were sent to them via e-mail and totally collected 131 usable questionnaires, amounting to an overall respon rate 26,2%. The result of this study shows that knowledge management’s infrastructure and process has significant influence toward successful knowledge management program, means this research support Gold, et al (2001). However, the interpretation of this study needs further confirmation, esspecially with the existing of the dimension of technology which has the smallest weight in infrastructure capabilities’s construct.

Key words: knowledge management, infrastructure capabilities, process capabilities, institutional theory, organizational capabilities perspective

PENGARUH HUMAN CAPITAL TERHADAP BUSINESS PERFORMANCE MELALUI CUSTOMER CAPITAL

Abstract
The purpose of this research is to investigate the effect of human capital and business performance with customer capital as the intervening variable. Samples used in this research are commodity export companies listed in The Industry And Trade Provincial Office Of West Sumatera. Data used for this research was collected from financial managers and personnel managers that completing and returning the questionnaire. Data collected by mail survey and contact person with 70 questionnaire and respon rate 38 questionnaire (54%). Analysis conducted by path analysis technique and SPSS 12.00 softwares. The result shows that human capital positively but not significantly linked with customer capital; customer capital positively but not significantly linked with business performance; and human capital does not related with business performance with customer capital as the intervening variable.

Keywords: human capital, customer capital, and business performance.

PENGARUH KETERLIBATAN PEKERJAAN DAN BUDGET EMPHASIS DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN

Abstract
The relationship between budget participation and budgetary slack has been attracting researchers attention. However, the result of previous studies on relationship between budget participation and budgetary slack has been often contradictory. One way to reconcile these conflicting result is to investigate the hypothesized relationship utilizing a contingency approach (Govindarajan, 1986a). The purpose of this reseach is to examine the existing relationship between budget participation and budgetary slack government offices in Palangka Raya. And Empirically examined whether job involvement and budget emphasis are moderating variable that influence the relationship between budget participation and budgetary slack. Analysis units utilized were the heads of offices, since they were mostly involved in budget processing in the offices. Data were collected through questionnaires, out of 112 questionnaires sent, only 66 questionnaires could be processed. The empirical result using simple regression show that budget participation influence budgetary slack. But empirically result using multiple regresion show that interaction between budget participation with contingent factor (job involvement and budget emphasis) does not effect budgetary slack.

Key Words: Budget participation, budgetary slack, job involvement, budget emphasis, contingency theory and moderating variable

KUALITAS HASIL KERJA AUDITOR: PENILAIAN PENGARUH AKUNTABILITAS, USAHA DAN KOMPLEKSITAS KERJA

Abstract
This study examines the effect of effort on the relationsip between accoutability & auditor’s performamce under different levels of task complexity. Data for this study was obtained from a sample of auditors who work in local Accounting Public Firm in Pekanbaru and Padang. A total of 62 responses (44,29%) was accepted and used in the analysis. Data is analized with Three Steps of Mulptiple Regression Analysis recommended by Bonner & Kenny (1986). Result of the study indicate that the effect of accountability on auditor’s performance is mediated by effort. In addition, when task complexity is low, auditor with higth effort show better performance than auditor with low effort. But, when task complexity is hight, there is no differences in auditor’s performance between hight effort and low effort groups.

Keywords: Accountability, Effort, Auditor Performance, Task Complexity.

SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN

Abstract
Professional skepticism is an attitude includes a questioning mind and a critical assessment of audit evidence. Auditors should maintain a certain level of professional skepticism in detecting financial statement fraud since the perpetrators conceal the resulting irregularities. Two experiments were conducted. First, a 3x3 between subjects experiment design was conducted to investigate how fraud risk assessment affect the level of professional skepticism on the different level of trust in auditor-client relationship. Participants were randomly assigned to one of nine condition. Second, a within subject experiment design was conducted to examines the effect of personality type on professional skepticism. A total of 118 junior, senior and supervisor auditors from public accounting firm participated in the experiment. A total of 8 participants were discarded because they failed the manipulation check. An analysis of variance (ANOVA) was used for data analysis. The results suggest that auditors with identification based trust in the high fraud risk assessment group were more skeptical than in the low fraud risk assessment group. While the auditors with calculus based trust showed no differences in skepticism between the high group and the low fraud risk assessment group. Auditors with ST (Sensing-Thinking) and NT (Intuitive-Thinking) types of personality more skeptical than other types.

Keywords: Professional skepticism, Trust, Fraud Risk Assessment

INCREMENTAL INFORMATION CONTENT DALAM OPINI AUDIT UNQUALIFIED DENGAN PARAGRAF PENJELASAN

Abstract
This study investigates whether there is any different market reaction to unqualified and unqualified with explanatory paragraph audit opinion. The result of empirical univariate and regression test on 291 firm-year, with balanced proportion between the two opinions, shows that there is a significant difference of stock returns between the two audit opinions around opinion announcement. Market appreciates the existence of explanatory paragraph in the unqualified audit opinion with higher excess returns compared to standard unqualified audit opinion. Overall, this study shows an incremental information content in unqualified with explanatory paragraph audit opinion.

Key words: unqualified audit opinion, unqualified with explanatory paragraph audit opinion, excess returns, incremental information content

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEPENDENSI AUDITOR EKSTERNAL MENURUT PERSEPSI BANKIR

Abstract
The objective of this research is to analyze factors that influence external auditor independence on banker`s perception. The factors are: (1) audit committee, (2) financial condition of the firm, (3) management advisory services, (4) level of audit firm competition, and (5) tenure of the audit firm. Research design which is used is quasi experiment. Experimental design is used because the researcher`s objective are to find out banker`s perception on various condition of the firm, both in client and audit firm. Treatments are given by different questionair to 32 respondents that has been chosen randomly. Questionair which is used are adopted of Gul (1989). ANOVA (Analysis of Variance) and normality data tests are used to analyse data. The result of this research shows that: (1) audit committee and management advisory services are influence external auditor independence on banker`s perception, (2) financial condition of client firm, level of audit firm competition and tenure of the audit firm doesn`t influence external auditor independence on banker`s perception. Actually, all factors are influence external auditor independence, but audit committee and management advisory services are influence external auditor independence significantly. The results of this reaserch are relevance with Indonesia`s condition, which is in Indonesia, audit committee are demanded as a part of good corporate governance.

Key words: independence auditor, external auditor, banker’s perception

PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KONFLIK PERAN, DAN KETIDAKJELASAN PERAN TERHADAP KINERJA AUDITOR

Abstract
This research was aimed to examine and to obtain empirical evidence on audit structure influence, role conflict, and un-clarity role toward auditor performance. This research was done in East Java with auditor respondent working for public accounting released by IAI in 2003. Retrieval of sample was done by using proportionate stratified random sampling based on two strata, these are partner and audit staff. Data collecting was carried out with questionnaire submitted directly and by letters (mail survey). Number of questionnaires propagated was 120 copy but only 49 questionnaires returned. Data analysis for hypothesis tester was done with multiple regression. Result of research indicates that audit structure and role conflict are significantly effect to auditor performance, but un-clarity role doesn't have significantly effect to auditor performance.

Key words : Audit structure, role conflict, un-clarity role, auditor performance

SITUASI KONFLIK AUDIT AKUNTAN PUBLIK PENDEKATAN DARI ASPEK KEPERILAKUAN

Abstract
Phenomena in public accountant that client pressure in an audit conflict situation is prevalent in the audit environment. Theoretical linkages between personality, ethical reasoning and ethical behavior was interesting to studies, so this paper studies those phenomena with behavioral research in accounting. This paper investigates the interaction effects of locus of control, professional commitment, audit experience and ethical reasoning on the behavior of public accountants in the audit conflict situation. The data were collected through mail survey from fifty-two public accountants from CPA firm in DKI Jakarta, Semarang, and Surabaya. The convenience sampling method was used in this research, because the population of public accountants’ that worked in CPA firm was unknown. The analyses technique was multiple regressions. The results of this research showed that the variables locus of control, professional commitment and ethical reasoning provides a better explanation for audit practice in a public accountants’ ethical decision-making. Other results of this research that audit experience have not interaction effect to explain for audit practice in a public accountants’ ethical decision-making.

Key Words : Locus of control, professional commitment, audit experience, ethical reasoning and audit conflict situation

MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DI ERA OTONOMI DAERAH: PERSPEKTIF UU NO. 22 TAHUN 1999 DAN UU NO. 32 TAHUN 2004

Abstract
Administrasi Publik telah bergeser dari model Administrasi Publik Tradisional dan New Public Management menuju ke model Citizen-Centered Governance. Pergeseran paradigma Administrasi Publik tersebut tentu saja akan membawa implikasi terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Indonesia yang juga merupakan bagian dari Administrasi Publik untuk dapat menyesuaikan dirinya. Masyarakat dalam paradigma Citizen-Centered Governance akan memainkan peranan penting dalam penyelenggaraan kepemerintahan di Daerah dimana masyarakat sipil merupakan penentu strategi dari kebijakan publik; serta penyelenggaraan kepemerintahan yang dilakukan dengan mengoptimalkan jejaring dan kemitraan. Karenanya, seiring dengan pergeseran paradigma dari Administrasi Publik tersebut, Pemerintahan Daerah di Indonesia pada satu sisi dituntut untuk dapat mentransformasikan dirinya menjadi sebuah institusi yang mampu dan dapat mengoptimalkan peran dari masyarakat sipil dalam menjalankan roda kepemerintahan di Daerahnya. Pada sisi lainnya, Pemerintahan Daerah dalam konteks NKRI adalah merupakan bentukan dari Pemerintah Pusat melalui UU. Sehingga dalam hal ini, upaya dalam mentransformasi diri Pemerintahan Daerah di Indonesia akan turut pula ditentukan oleh karakter dari UU yang terkait dengan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, diantaranya UU tentang Pemerintahan Daerah. Paper ini berusaha untuk memberikan penggambaran dan analisis terhadap konstruksi dari UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan penggantinya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dalam mewujudkan good governance di Indonesia. Penekanan analisis terhadap konstruksi dari kedua UU tersebut akan difokuskan pada sejauhmana kemungkinan peranan organisasi masyarakat sipil dalam proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan yang sesuai dengan prinsip-prinsip good governance serta dalam konteks pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan Keuangan Daerah.

Kata Kunci: good governance, pemerintahan daerah, masyarakat sipil, UU 22/1999, UU 32/2004

PERILAKU ASIMETRIS PEMERINTAH DAERAH KOTA DAN KABUPATEN ATAS PERUBAHAN BESARAN TRANSFER DARI PEMERINTAH PUSAT

Abstract
The main problem of this research was to analyze the local government response to the intergovernmental transfers. The main objective of this research was to get a deeper analytical results about the contribution of the intergovernmental transfers on the local own revenue, operating and capital expenditures in the case of district and municipality governments in Indonesia over the period of 1988-2003. Using the simultaneous equation system, we found asymmetric response. We concluded that the intergovernmental transfers stimulate the increase of the local government expenditures larger than that of the local own revenue. Furthermore, the decrase in intergovernmental transfers stimulate the decrease of the local government expenditures not larger than that of the local own revenue. It seems that the dependency of local government onto the intergovernmental transfers will be worse. The local governments in the long run tend to use the external borrowing to finance the increase of their expenditures. Those results above suggest that the distribution of intergovernmental transfers among regions should consider the local tax effort, and the services minimum standard plays an important role to achieve the expenditures efficiency.

ANALISA PAD, DAU, DAK, DAN BELANJA PEMBANGUNAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI, KEMISKINAN, DAN PENGANGGURAN: PENDEKATAN ANALISIS JALUR

Abstract
The purpose of this research is to examine directly effect variables region origin revenue, general fund allocation, specific fund allocation, and development expense on economic growth, to examine directly effect economic growth on poverty and unemployment also to examine indirectly effect variables region origin revenue, general fund allocation, specific fund allocation, and development expense on poverty and unemployment. The samples of study are region expense and revenue budget in 2001 – 2005 at 38 municipal. The result of study with regression indicate that variables region origin revenue and general fund allocation directly have significant effect at level 0,01 on economic growth, variable economic growth directly have significant effect at level 0.01 on poverty, and unployment, variables region origin revenue and general fund allocation indirectly have significant effect on poverty and unemployment.

Keyword: region origin revenue, general fund allocation, specific fund allocation, development expense, economic growth, poverty, unemployment

PRIVATE FINANCE INITIATIVE (PFI) IN MALAYSIA: THE NEED FOR AND ISSUES RELATED TO THE PUBLIC SECTOR COMPARATOR (PSC)

Abstract
The Private Finance Initiative (PFI) or Public Private Partnership (PPP) has been internationally implemented over the last two decades. In Malaysia, even though the involvement of the private sector in assisting with the provision of public services and facilities is not new, only recently under the Ninth Malaysia Plan the government has officially announced the implementation of projects using PFI scheme in order to promote greater involvement of the private sector in delivering public services (Ninth Malaysia Plan, 2006). Consequently, a series of PFI projects is now being implemented including some already under construction. However, little is known on the true nature of the Malaysian PFI. One of the aspects considered critical in the implementation of a PFI project is the need for a public sector comparator (PSC), i.e. the project must demonstrate that it can achieve value for money through comparing the public sector comparator (PSC) and the bid or bids submitted by the private sector. The study being reported herein focuses on the concept of PFI as practiced in Malaysia and the construction of a PSC. Given that under the Malaysian PFI, the PSC is yet to be established there is an urgent need for one to be constructed. In addition, critical issues concerning the transfer of risks and the determination of discount rate are also discussed. The study combines literature review on PFI and interviews with civil servants involved in the implementation of PFI in Malaysia.

Key words: Private Finance Initiative (PFI), value for money (VFM), Public sector comparator (PSC), risk transfer, discount rate.

RELEVANSI KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM ERA OTONOMI

Abstract
The objective of the research is to find the financial performance difference before and after Regional Autonomy era. The indicator used to measure the regional financial performance is financial performance index. This index has three variables, those are growth of own revenue (PAD), share of PAD and the Elasticity of growth of own revenue (PAD) to growth of economics. The samples used in this research are regions and towns in Java and Bali. The result shows that in overall the financial performance index during Regional Autonomy is positively difference than before. The main factors that caused the difference are the Elasticity of growth of own revenue (PAD) to growth of economics. The research also finds that the economic growth have strong influnce to the financial performance

Keyword: Regional Autonomy, Financial Performance, share of regional own revenue and growth of regional own revenue, growth of economics

ACCRUALISATION OF INDONESIAN PUBLIC SECTOR ACCOUNTING: AN ANALYSIS OF RETHORIC-REALITY GAP

Abstract
The purpose of this study is to investigate current developments and potential implementation problems of the adoption of Government Accounting Standards (Standar Akuntansi Pemerintahan 2005), an accrual based system that has been promulgated since the year 2005 for the Indonesian public sector. This study is required given the magnitude benefits claimed and potential costs required to implement the new system at all government levels. Exploration of archival data, document analysis, and interviews with top official in the Indonesian public sector have been conducted. Although the effort to adopt accrual accounting for the Indonesian public sector initially developed since the early 1990s, aimed at facilitating improved decisions making and accountability in the context of the Indonesian public sector reform, it faces several potential problems in imlementing the nes standards; the lack of necessary sophisticated accounting skills in the bureaucracy, lack of response from society and parliament and the absence of an independent standard setter for the public sector accounting. The implementation problems potentially undermine rhetorical reasons behind the perceived usefulness of accrual accounting for managerial and accountability purposes within the Indonesian public sector. A proposed way to accelerate the accrualisation program is also offered.

INTERNAL GOVERNANCE MECHANISMS AND PERFORMANCE OF INDONESIAN NON-FINANCIAL COMPANIES LISTED IN JAKARTA STOCK EXCHANGE

Abstract
This study analyses the impact between two internal governance mechanisms, consist of board composition and concentrated ownership and corporate performance of Indonesian non-financial listed companies based on market return and accounting return. Results show accounting return performance measurement indicates significant influence with board composition but this result is inconsistent with prediction based on market return performance measurement. This seems to suggest that independent commissioner is an effective mechanism in monitoring performance as suggested by agency theory although the market perceives otherwise. Concentrated ownership is found to be significant in both performance measurements, implying that concentrated ownership is an effective governance mechanism in mitigating agency problems. The results have important policy implications.
Keywords: independent commissioner, concentrated ownership, corporate performance

PENGARUH PRESTISE MANAJEMEN PUNCAK DAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENILAIAN INVESTOR PADA PERUSAHAAN

Abstract
This research examines empirically the role of top management team and board of director characteristics. Top management team has an important role as a primary strategic decision maker in firm. Their actions and characteristics specifically influence the organization’s outcomes. The main duty of board of director is to make sure that managerial decisions are consistent with stockholders goals. One indicator of top management team competence and skill is prestige (D’Aveni, 1990). The uncertainty and information asymmetry surrounding IPO firms, often makes difficulty for potential investors to discern organizational legitimacy and potential firm quality (Lester, et. al., 2006). Research purpose is to investigate the capability of prestigious top management team and board of director at the IPO through a largely symbolic role to enhance organizational legitimacy and give a signaling to potential investor about potential firm in the future. The sample included 59 firms undertaking IPO in JSX during 1999-2006 besides financial firms and web-based firm. Three characteristics: education prestige, previous experience and corporate board experience as indicators of prestigious, this research find that education prestige was positively associated with investor valuations. Otherwise, previous experience and corporate board experience were not associated.

Keywords: top management team, board of director, signaling, information asymmetry, prestige, education prestige, previous experience, corporate board experience, investor valuation.

KOMITE AUDIT, KOMISARIS INDEPENDEN DAN MANAJEMEN LABA: STUDI KASUS PERUSAHAAN DI BURSA EFEK JAKARTA

Abstraksi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komite audit dan komisaris independen, dengan praktek manajemen laba (earnings management) dalam laporan keuangan yang dipublikasikan. Hipotesis penelitian adalah bahwa komite audit dan komisaris independen memiliki korelasi negatif dengan manajemen laba. Untuk komite audit dan komisaris independen, penelitian ini menggunakan data yang berasal dari pengumuman BEJ tentang pembentukan komite audit dan pengangkatan komisaris independen. Sementara manajemen laba dicerminkan oleh discretionary accruals yang dihitung dari model Jones yang dimodifikasi. Dengan persamaan regres dua tahap, penelitian ini menemukan bukti bahwa komite audit memiliki hubungan yang negatif siknifikan dengan tingkat akrual diskresi yang negatif. Ini berarti bahwa keberadaan komite audit berasosiasi dengan income decreasing earnings management. Komite audit juga terbukti memiliki hubungan yang positif dengan akrual diskresi yang positif, yang berarti bahwa komite audit yang sesuai dengan ketentuan BEJ justru ditemukan pada perusahaan yang melakukan manajemen laba secara income increasing. Komisaris independen dalam penelitian ini tidak terbukti memiliki hubungan siknifikan dengan praktek manajemen laba. Ada atau tidaknya komisaris independen yang sesuai dengan ketentuan BEJ tidak dapat diasosiasikan dengan praktek manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa peranan komite audit dan komisaris independen dalam perusahaan, dan peraturan BEJ yang berkaitan dengan aspek corporate governance, belumlah efektif. Di samping itu, penelitian ini menemukan bahwa variabel tingkat leverage dan pemilihan auditor eksternal ternyata tidak cukup bisa menjelaskan praktek manajemen laba. Hanya variabel ukuran perusahaan (size) yang ditemukan memiliki hubungan negatif dengan income increasing discretionary accruals.

Kata kunci: komite audit, komisaris independen, corporate governance, manajemen laba, discretionary accruals

BOARD GOVERNANCE DAN KINERJA PERUSAHAAN (STUDI TERHADAP PERBANKAN GO PUBLIC DI BEJ)

Abstract
Corporate Governance mechanism perceived to have strong impact to the firm’s performance. This research aims to identify the effect of board governance on firm’s performance. The analysis units are 16 banks registered on the Jakarta Stock Exchange for the time period 2001-2005. Board governance as dependent variable and bank’s performance as independent variable. Board governance is proxied by board size, female representation and concentrated ownership. Bank’s performance is proxied by ROA and BOPO. The result of this study are : (1) board size is positively related to the bank’s performance (2) female representation on the supervisory board is negatively related to the bank’s performance, different with ; (3) female representation on the management board is positively related to the bank’s performance, and (4) ownership concentrated is positively related to the bank’s performance is proxied by ROA, but negatively related to the bank’s performance is proxied by BOPO.

Keywords : corporate governance in banking sector, board governance, bank’s performance

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEJ)

Abstract
The objective of this research are to identify the direct and indirect influences of corporate governance structure such as, audit committee, board of independent commissioner, board of director, institutional ownership and manajerial ownership to the firm’s value and earnings management. This research examine 37 manufacturing companies listed in Jakarta Stock Exchange and issues audited financial statement since 2002-2004. The statistical methods used to test the hypothesis is Structural Equation Model (SEM). The empirical result of this research indicates that board of director, manajerial ownership, institutional ownership and board of commissioner have a positive significant influences to earnings management, whereas audit committee have no influence to earnings management. The following test indicates that board of commissioner and audit committee have significant influence to the firm’s value, whereas board of director, manajerial ownership and institutional ownership have no significant influence to the firm’s value. The control variable, firm’s size, have negative significant influence to earnings management whereas leverage have no significant influence. The last test indicates that earnings management have no influence to the firm’s value, so it can be concluded that earnings management is not an intervening variable.

Keywords: corporate governance, earnings management, firm’s value, board of director, manajerial ownership, institutional ownership, board of commissioner , audit committee, firm’s size, leverage

KAJIAN EMPIRIS HUBUNGAN KINERJA LINGKUNGAN, KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PASAR: MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL

ABSTRACT
This study investigates the causal relationship between environmental performance, financial performance and market performance. The population of this study was public listed company who has potential environmental cost (risk), namely Mining & Gas, Basic Industry & Chemical, Textile and Automotive. We use all the population except for unavailable data, there were 90 companies. Data analysis was carried out in terms of cross-section covering stock transaction 2006 and annual report 2005. The research hypotheses were tested using the Structural Equation Model. There are 3 latent variables:(1) Environmental performance:indicators are ISO 14001; PROPER rating; annual report dislcosures; and Web disclosures;(2) financial performance:indicators are return on investment; return on equity; and earning per share; (3) market performance: indicators are market value added, stock return and price earning ratio. The result of this research show that: (1) environmental performance has significant influence on financial performance and market performance,(2) financial performance has significant influence on market performance, and (3) total effect of environmental performance on market performance are 75,28%.

Keywords: environmental performance, financial performance, market performance

PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE DAN ENVIRONMENTAL DISCLOSURE TERHADAP ECONOMIC PERFORMANCE

Abstract
This research aims at providing empirical evidance on factors that affect Economic Performance. This study examines the impact of Environmental Performance, Environmental Disclosure and predertmined variable such as Unexpected Earnings, Pre-disclosure Environment, Growth Opportunities, Profit Margin, Environmental Concern, dan Public Visibility toward economic performance in the context of Jakarta Stock Exchange. The samples of this research consist of 10 firms from 2002 to 2005. Multiple Regrresion is used to test the hypothesis. The result of this research that Environmental Performance, Environmental Disclosure and predertmined variable such as Unexpected Earnings, Pre-disclosure Environment, Growth Opportunities, Profit Margin, Environmental Concern, dan Public Visibility are not significant variables determining economic performance. The other finding of this research that Environmental Disclosure is significant variable determining economic performance.

Keywords: environmental performance, environmental disclosure, economic performance, predetermined variable.

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN INDIKASI MANAJEMEN LABA TERHADAP PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

Abstrak
Melihat bahwa pengungkapan informasi laporan keuangan merupakan faktor yang cukup signifikan penting dalam pencapaian efisiensi pasar modal dan merupakan sarana akuntabilitas publik maka penelitian ini dibuat untuk melihat efek mekanisme Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 41 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta hingga tahun 2004 dan diuji dengan menggunakan regresi berganda dan mempertimbangkan hasi uji terhadap asumsi klasik. Hasil penelitian memberikan bukti bahwa mekanisme corporate governance dapat mengarahkan pada semakin terbukanya perusahaan dalam mengungkapkan informasi dalam laporan keuangan dimana hal ini dibuktikan dengan terbuktinya pengaruh dari besarnya kepemilikan publik dan banyaknya dewan direksi terhadap besarnya pengungkapan laporan keuangan.

Kata Kunci: Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba, Manufaktur, Laporan keuangan.

PERBANDINGAN PENGUKURAN HASIL TES MAHASISWA TEORI KLASIK DAN TEORI MODERN: STUDI KASUS PADA MATA KULIAH AKUNTANSI MENAJEMEN

Abstrak

Masalah pengukuran hasil belajar tidak kalah pentingnya dengan masalah seleksi calon mahasiswa dan proses belajar mengajar. Ada dua teori yang dapat digunakan dalam pengukuran hasil belajar mahasiswa, yaitu teori tes klasik dan teori moderen atau teori respon butir. Kedua teori tes itu memiliki keunggulan dan kelemahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengukuran hasil tes pilihan ganda mahasiswa pada mata kuliah Akuntansi Manajemen dengan menggunakan parameter indeks daya beda dan indeks kesukaran butir. Penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian descriptive developmental, karena bertujuan mengungkap dan mengembangkan sebuah alat ukur prestasi formatif. Subjek penelitian adalah seluruh mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan Akuntansi angkatan 2003 yang mengambil mata kuliah Akuntansi Manajemen. Instrumen tes yang digunakan berupa tes pilihan ganda dengan empat alternatif. Analisis data dilakukan dengan pendekatan kasus dengan analisis grafik dan statistik. Untuk membantu proses penganalisisan data digunakan program ITEMAN, BILOG, MS EXCEL, dan SPSS. Berdasarkan hasil analisis butir tes diperoleh kesimpulan 1) ada perbedaan (gerakan perubahan tidak searah) antara tingkat kesulitan pada MT dan CT yang dibuktikan secara statistik dengan skor korelasi sebesar -0,814 dengan taraf signifikansi 0,000. 2) Tidak terdapat perbedaan pola perubahan indeks daya beda butir antara MT dan CT. Hal itu diyakinkan lagi dengan nilai korelasi sebesar 0,900 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. 3) Terdapat perbedaan pola hubungan daya beda butir dengan tingkat kesulitan secara grafik maupun secara statistik antara MT dan CT. Pada MT terdapat hubungan negatif sangat tinggi dan signifikan yang dibuktikan dengan nilai korelasi sebesar -0,814 sigfikan pada 0,000 yang berarti pola hubungan ini sesuai dengan teori. Sedangkan pada CT tidak terdapat hubungan yang ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,262 (biserial) dan 0,288 (point biserial) dengan tingkat sigfikansi 0,162 dan 0,122 yang berarti pula pola hubungan ini tidak sesuai dengan teori. 4) Ada perbedaan (gerakan perubahan tidak searah) antara pengukuran hasil tes mahasiswa pada MT dan CT secara grafik, namun demikian secara statistik tidak terdapat perbedaan pengukuran hasil tes mahasiswa antara kedua teori. Hal ini dibuktikan dengan skor korelasi sebesar 0,927 dengan taraf signifikansi 0,000.

Kata kunci : perbandingan pengukuran hasil tes, teori klasik, teori respon butir, akuntansi manajemen

ANALISA KEBERHASILAN SOFTWARE AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI PEMAKAI (STUDI IMPLEMENTASI MODEL KEBERHASILAN SISTEM INFORMASI)

Abstract
The purpose of this study is to examine the information system (IS) success of the accounting software based on the user perception. The model used to examine the IS success is the modified IS success model of Seddon (1997). The model employed in this study is applied on the data collected through 204 questionnaires distributed to the users of accounting software who work at the variety of companies in Indonesia. In examining the model, I employ the Structural Equation Model (SEM) by using LISREL 8.72 software. The results of the study show that the system quality statistically significant affects the perceived usefulness and the user satisfaction. Furthermore, the results show that the information quality statistically significant affects the perceived usefulness and user satisfaction. On the other hand, the result of the study show that the user satisfaction does not affect the system use.

Keywords: IS success model, system quality, information quality, perceived usefulness, user satisfaction, system use.

Download Lagu, Download Jurnal

Bagi anda yang lagi membutuhkan lagu untuk mehilangkan rasa kebosanan end rasa serba tidak menentu.......jangan lupa anda bisa download lagu disini.........dan kalau ada juga yang mau ngedownload jurnal untuk tugas akhir, baik itu untuk skripsi,tesis, or bahan kuliah......disini saya sediakan untuk menutupi kebutuhan anda

Klik Disini
http://www.ziddu.com/downloadalbum.php?auid=aquilZ2oaLLnlpSlbaeZl5G

Jumat, 06 Juni 2008

Pencari Kayu Bakar

Mahalnya harga minyak tanah yang mencapai Rp. 4000/liter saat ini, tentu berimbas langsung pada masyarakat ekonomi lemah. Bagi sebagian masyarakat kota-kota besar yang sudah beralih pada penggunaan gas elpiji, naiknya harga minyak tanah tentu tidak terlalu merisaukan karena ada bahan bakar lain.


Jika kita melihat masyarakat di daerah, khususnya di pedalaman, tentu akan jauh berbeda dengan masyarakat perkotaan yang dengan mudah membeli bahan bakar selain minyak tanah. Penggunaan kayu bakar pun kini kembali dilakukan masyarakat pedesaan sebagai cara mendapatkan bahan bakar untuk memasak.


Seperti yang dilakukan oleh beberapa ibu- ibu warga Kampung Dukuh, Desa Cibadak, Kecamatan Ciampea,Gunung Kapur, , Bogor, Jabar, Rabu (4/6). Hampir setiap hari rutinitas mencari kayu di lakoni ibu-ibu ini

Kamis, 05 Juni 2008

Mengevaluasi Diri Melalui...Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Mengevaluasi Diri Melalui...

Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Sejauh mana kamu peduli dengan lingkunganmu?

Pada tanggal 5 Juni 1972, konferensi PBB mengenai lingkungan hidup diselenggarakan di Stockholm. Di satu hari, di setiap tahunnya, kita manusia seolah diingatkan kembali, bahwa betapa kita ini sangat kecil dan tak berguna. Betapa kita sangat tergantung dengan lingkungan. Kita tidak akan mungkin bisa hidup tanpa lingkungan. Anda bisa bayangkan, apa jadinya apabila kita tak memiliki habitat dan tempat tinggal?

Renungkanlah, sudah berapa miliar ton buih sabun yang kita buang ke air. Lalu sudah berapa kubik asap dapur yang kita semprotkan setiap hari ke udara. Selanjutnya, dengan tangan jahil kita, sudah berapa ton sampah busuk yang kita buang ke tanah. Pertanyannya sekarang adalah, apa timbal balik kita kepada lingkungan. Tanpa bayar, tanpa permisi, setiap detik, setiap menit, setiap hari, (dengan seenaknya) kita membuang semua limbah kita ke air, udara, dan tanah.

Dua tahun berlalu, perbaikan permukaan bumi belum juga tuntas, efek rumah kaca dan pemanasan global terus berlanjut. Masalah baru muncul, es mencair dan permukaan air naik. Kedua permasalahan ini memicu akibat yang sama: berkurangnya lahan hidup bagi penghuni dunia.

Tahun 2007, buku rekor dunia Guiness memasukkan Indonesia sebagai Negara dengan tingkat penghancuran hutan tercepat di antara negara-negara yang memiliki 90% dari sisa hutan dunia. Greenpeace mencatat, setiap jam Indonesia mengahancurkan luas hutan yang setara dengan 300 lapangan sepak bola. Sebanyak 72% dari hutan asli Indonesia telah musnah, dan setengah dari yang tersisa masih terancam kebakaran, penebangan komersial, dan pembukaan hutan untuk kelapa sawit.

Tahun 2008 ini, Indonesia mengusung tema “Ubah Perilaku dan Cegah Pencemaran Lingkungan” untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Indonesia adalah negeri yang rawan bencana, baik yang berasal dari alam maupun yang terjadi akibat perbuatan manusia. Bencana banjir, kekeringan, dan longsor sering dianggap sebagai bencana alam dan juga takdir. Padahal fenomena tersebut lebih sering terjadi karena salah urus lingkungan dan aset alam yang terjadi secara akumulatif dan terus-menerus.

Tidak perlu terlalu jauh, mari kita lihat propinsi kita sendiri. Kerusakan kawasan hutan di hulu dan Daerah Aliran Sungai di hilir, telah menjadikan Provinsi NAD sebagai “Pelanggan” Banjir dan Longsor, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Barat, dan Aceh Jaya merupakan wilayah langganan “Banjir dan longsor”, yang disebabkan oleh maraknya aktivitas penambangan galian C (pasir, batu, kerikil).

Yang terbaik yang kita lakukan sebagai individu penghuni planet bumi adalah mendukung dan melaksanakan usaha-usaha untuk menghemat energi secara pribadi. Sekecil apapun usaha ke arah itu akan tetap lebih baik dibandingkan ketidakpedulian. Hal-hal kecil yang bisa dilakukan seperti, jangan boros menggunakan listrik, jangan boros menggunakan BBM, dan jangan boros menggunakan kertas. Usaha kecil yang berarti besar bila dilakukan konsisten dan massal.

Ini semua adalah cerminan bagi mereka yang berusaha dan sadar sepenuh hati demi keberlanjutan kehidupan sosial, ekologis, dan ekonomi. Sekarang siapapun bisa memilih, mau jadi kontributor pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim dari suhu yang makin panas, atau mau menjadi bagian dari pelaku “penyejukan global” dengan mengubah pola konsumsi dan gaya hidup dari sekarang juga.

Jadi… adakah kontribusi anda hari ini untuk lingkungan di sekitar anda? [Dini]

Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Mari kita bertindak nyata untuk masa depan bersama.

Rabu, 04 Juni 2008

The Online Business: SWOT Analysis - Understanding Your Business

The Online Business: SWOT Analysis - Understanding Your Business

http://paul02583.wordpress.com

SWOT Analysis - Understanding Your Business

Introduction
It has always been important for a business to know and understand how it fits in and interacts with the surrounding environment on both an internal (office/factory/shop environment) and external view (how your business operates with the outside world).
Researching your environment will benefit you and/or your management team by putting you in a position to develop a strategy for both the long and short term.
Analyzing the Business

The most influential way of doing this is to perform a SWOT analysis of the company. It is a common phrase used to abbreviate Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats.

Each term is a heading for a separate analysis of the business but they can be related as seen below:

Strengths provide an insight to your business Opportunities

&

Weaknesses in your business can cause immediate Threats

A guideline of how to carry out the analysis is explained in the next section, but it is important to know that the SWOT analysis is only based upon information that is known by the assessors (you), and is seen as perhaps the more basic approach of analyzing a business’ position: but SWOT is still a powerful tool when looking for immediate benefits.
Performing SWOT

Recognizing the Strengths and Weaknesses before tackling the Opportunities and Threats is the best way to approach the analysis: the more Strengths and Opportunities the better they can both be seen as the bigger influences for the success of your company. You need to be aware that the most important rule is not to leave anything out no matter how small the issue may be.

There is no fixed way of doing a SWOT analysis, but it should be done in a way that you feel most comfortable with, and more importantly that you understand it. The objective is to be in a position where you can determine a strategy for the future to improve your company’s overall performance (or maintain it if you are happy with your final analysis).

Strengths

The Strengths can be considered as anything that is favourable towards the business for example:

  1. Currently in a good financial position (few debts, etc)
  2. Skilled workforce (little training required)
  3. Company name recognized on a National/Regional/Local level
  4. Latest machinery installed
  5. Own premises (no additional costs for renting)
  6. Excellent transport links (ease of access to/from the Company)
  7. Little/non-threatening competition
Weaknesses

Recognizing the Weaknesses will require you being honest and realistic. Don’t leave anything out as this is an important part as to realize what needs to be done to minimize this list in the future. Here are a few examples:

  1. Currently in a poor financial position (large debts, etc)
  2. Un-Skilled workforce (training required)
  3. Company name not recognized on a National/Regional/Local level
  4. Machinery not up to date (Inefficient)
  5. Rented premises (Adding to costs)
  6. Poor location for business needs (Lack of transport links etc)
  7. Stock problems (currently holding too much/too little)
  8. Too much waste

A Comprehensive Yet Practical Guide To The Understanding Diagnosis And Treatment Of A Variety Of Sexual Problems

The Handbook of Sexual and Gender Identity Disorders provides mental health professionals a comprehensive yet practical guide to the understanding, diagnosis, and treatment of a variety of sexual problems। Featuring contributions from experts from all over the world, this up-to-date reference takes a biopsychosocial approach to each disorder making this book a valuable tool for those who practice in the medical fields as well।

Consistent with DSM-IV-TR classification, the Handbook is organized according to the three major classifications of sexual disorders: (1) sexual dysfunctions (2) gender identity problems; and (3) atypical or inappropriate sexual behaviours and practices (including the paraphilias)। Additional chapters on child sexual abuse, sexual addiction, crime, and the legal and privacy issues surrounding sexual offenders help to provide a thorough overview of the field.

Sabtu, 31 Mei 2008

FAKTOR PENENTU UNTUK PENGEMBANGAN KUALITAS PROFESIONAL DI BIDANG SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

FAKTOR PENENTU UNTUK PENGEMBANGAN KUALITAS PROFESIONAL DI BIDANG SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penentu dalam pengembangan muatan materi mata kuliah yang terkait dengan Sistem informasi akuntansi (SIA) untuk menghadapi permintaan dalam dunia kerja akan professional Sistem informasi akuntansi (SIA) yang berkualitas. Faktor penentu yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari: (1) Faktor Pengetahuan Bisnis, (2) Faktor Aplikasi Kemajuan SI, (3) Faktor User Support, (4) Faktor Programming, (5) Faktor Perencanaan Sistem. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan Provider yang ada di Surabaya. Sedangkan responden didalam penelitian ini adalah Professional Sistem Informasi yang terbagi kedalam tiga group yaitu : analis, programmer dan end user support division (devisi pendukung pemakai akhir) pada perusahaan-perusahaan provider yang dijadikan sampel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan: Pertama, fungsi Pengetahuan Bisnis dibentuk oleh variabel memahami lingkungan bisnis, mengartikan masalah bisnis dan menghasilkan solusi teknologi yang tepat, dan pengetahuan bisnis. Kedua, aplikasi kemajuan sistem dibentuk oleh variabel programming, e-commerce, end-user computing support dan informasi perencanaan sistem, manajemen dan. Ketiga, pemakai pendukung dibentuk oleh variabel sistem pakar, kemampuan untuk menghasilkan dan menyampaikan keefektifan informasi dan presentasi yang meyakinkan, pengetahuan industri spesifik dan pemakai pendukung. Keempat, programming dibentuk oleh variabel telekomunikasi/ networks, CASE tools dan perencanaan sistem. Kelima, perencanaan sistem dibentuk oleh variabel pelatihan/ pengetahuan, informasi akses dan keamanan dan kemampuan untuk bekerja lebih dekat kepada para pemakai dan pemeliharaan hubungan baik dengan pelanggan.

Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, profesional SI, muatan materi SI, analisis faktor.

Selengkapanya ada disini
http://paul02583.wordpress.com

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK UMUM PEMERINTAH DI WILAYAH SURABAYA DAN SIDOARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK UMUM PEMERINTAH DI WILAYAH SURABAYA DAN SIDOARJO

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktorfaktor yang dapat meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang digunakan dalam perusahaan jasa perbankan. Pengujian ini menggunakan delapan faktor yang mempengaruhi kinerja SIA. Ringkasan dari hasil penelitian ini adalah: Pertama, pengujian yang dilakukan pada faktor keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem dengan kinerja SIA. Kedua, pengujian yang dilakukan pada faktor kemampuan teknik personal menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan teknik personal dengan kinerja SIA. Ketiga, pengujian yang dilakukan pada faktor ukuran organisasi menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ukuran organisasi dengan kinerja SIA. Ketiga, pengujian yang dilakukan pada faktor dukungan manajemen puncak menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan manajemen puncak dengan kinerja SIA untuk atribut kepuasan pemakai. Tetapi dukungan manajemen puncak menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kinerja SIA untuk atribut pemakaian system. Keempat, pengujian yang dilakukan pada faktor formalisasi pengembangan Sistem Informasi menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara formalisasi pengembangan Sistem Informasi dengan kinerja SIA. Kelima, pengujian yang dilakukan pada faktor ada/tidaknya program pelatihan dan pendidikan pemakai menunjukkan keseluruhan responden menjawab bahwa terdapat program pelatihan di setiap perusahaan tempat responden bekerja. Keenam, pengujian yang dilakukan pada faktor ada/tidaknya dewan pengarah Sistem Informasi menunjukkan keseluruhan responden menjawab bahwa terdapat dewan pengarah Sistem Informasi di setiap perusahaan tempat responden bekerja. Ketujuh, pengujian yang dilakukan dengan membandingkan kinerja sistem informasi akuntansi atas lokasi departement sistem informasi yang berdiri sendiri dibandingkan dengan yang digabung dengan departement lain menunjukkan tidak terdapat perbedaan kinerja yang signifikan.

Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Kinerja Sistem Informasi, Kepuasan Pemakai Sistem Informasi, Pemakaian Sistem Informasi


selengkapnya bisa masuk ke:
http://paul02583.wordpress.com

Selasa, 27 Mei 2008

Wanita Single Lebih Sering Orgasme

Banyak wanita mendambakan orgasme saat berhubungan seks dengan pasangannya. Namun ternyata, perempuan lajang jauh lebih sering mencapai orgasme dibanding mereka yang menikah atau memiliki pasangan. Hmm...

Setidaknya demikian menurut survei seksualitas baru di Queensland, Australia, yang meneliti kehidupan seks wanita usia matang.

Studi ini melibatkan 500 wanita berumur anrara 40 dan 70 tahun. Hasil riset menunjukkan, sebanyak 56 persen wanita yang aktif secara seksual namun tidak memiliki pasangan bisa mencapai orgasme tiap kali mereka masturbasi.

Sementara wanita yang punya pasangan hanya 24 persen saja yang bisa mencapai kepuasan seksual. Demikian seperti diberitakan harian Austalia, Sydney Morning Herald, Kamis (29/3/2007).

"Itu perbedaan yang signifikan dan saya bisa bayangkan para pria di sana sedikit terkejut dan heran karena wanita ternyata lebih puas tanpa mereka," kata ahli terapi seks medis Dr. Jane Howard.

Menurut Dr. Howard, wanita single lebih mudah merasakan orgasme karena mereka tidak perlu terganggu oleh keinginan menyenangkan pasangan atau mengikuti fantasi seks kaum pria.

Hasil studi juga menunjukkan lebih dari 80 persen wanita usia 40-an tahun aktif secara seksual. Namun angka ini merosot menjadi 27 persen bagi wanita umur 70-an tahun.

Ingin Tubuh Sehat? Pastikan Seks Anda Teratur

Anda ingin tubuh yang sehat dan bugar? Jangan lupa lakukan kegiatan yang juga sehat seperti olah raga ringan dan seks yang teratur.

Menurut ahli nutrisi dr Samuel Oetoro, tubuh yang dipaksakan melakukan olah raga berat dapat berdampak tidak baik.

Olah raga berat justru menghasilkan radikal bebas yang dapat membahayakan kesehatan. Jika kadar radikal bebas berlebihan, zat itu dapat masuk dalam sel-sel yang sehat dan dapat menyebabkan kanker.

"Jadi olah raga yang ringan saja, cukup jalan kaki atau aerobik ringan," kata Samuel dalam seminar Prospek Bisnis Suplemen Makanan dan Multivitamin dalam bisnis penjualan langsung di Hotel Intercontinental, jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2007).

Samuel mengatakan, seks yang tidak teratur juga akan menyebabkan tubuh tidak fit. Dia menganjurkan, jika seseorang terbiasa melakukan 3 hari sekali, lebih baik seterusnya dilakukan 3 hari sekali juga. "Jangan dipercepat atau diperlambat," cetusnya.

Tips menjaga kesehatan tubuh lainnya adalah dengan makan makanan sehat, mengkonsumsi suplemen organik, berpikir sehat dan istirahat sehat.

Berita baik bagi Anda pasangan suami istri yang lebih banyak melakukan aktivitas di ranjang ketimbang mengurusi uang. Penelitian menyebutkan, seks lebih bisa membahagiakan Anda ketimbang uang.

Bukan berarti jika Anda miskin harta, kehidupan seks yang aktif menjamin hidup bahagia. Yang dimaksud disini adalah sebuah teori yang mengatakan uang tak akan membuat kehidupan seks Anda meningkat.

Penelitian ini dilakukan oleh David Balchflower dari universitas Dartmounth dan Andrew Oswald dari Universitas Warwick di Inggris. Mereka menganalisa data tingkat seksualitas dan kebahagiaan dari 16.000 orang.

Dari penelitian tersebut diperoleh hasil tingkat kebahagiaan seseorang akan jauh meningkat jika kehidupan seksnya kuat. Tingkat kebahagiaan ini tak bisa ditandingi dengan jumlah pendapatan orang Amerika yang berkisar US$ 50 ribu.

"Dari hasil penelitian kami, terlihat uang bisa mendatangkan kebahagiaan tapi tak sehebat apa yang dipikirkan orang. Kami harus melihat secara psikologis dan hal lain yang benar-benar menjadi masalah," ungkap David Balchflower seperti dilansir detikhot dari Webmd, Jumat (31/3/2006).

Kaya atau Miskin, Apa Bedanya? Semua orang beranggapan, jika ada uang apapun dengan mudahnya bisa didapatkan. Namun kenyataannya tak semudah itu. Cinta dan kehidupan seks yang sejati tak di ukur dengan materi. Memiliki banyak uang tak berarti dengan mudahnya Anda bisa membeli seks dari pasangan.

Namun seks bisa mempengaruhi hidup Anda. Hampir seluruh kesuksesan dan keberhasilan hidup bisa didapatkan dari seks. Orang yang telah menikah merasa hidupnya 30% lebih bahagia dari ketika masih menjomblo.

Masalah ini sempat menjadi perdebatan. Namun kalkulasi ekonomik mengkonfirmasi bahwa orang yang mementingkan kebahagiaan akan memperkaya aktivitas seksnya.

"Banyak penelitian menyebutkan orang yang depresi memiliki aktivitas seks yang kurang. Jadi jika hidup Anda merasa terpuruk sebaiknya tambah frekuensi seks Anda, ungkap Robert Hatfield PhD psikolog dan seks terapis universitas Cincinnati

Jangan Kabur Setelah Bercinta!

Selesai bercinta bukan berarti aksi Anda memikat pasangan usai. Kegiatan yang dilakukan setelah Anda bercinta juga tak kalah penting untuk membuat pasangan tergila-gila. Apa tuh?

Kebiasaan pria setelah melakuan seks sangat mudah ditebak. Kaum adam selalu ingin diperlakukan seperti ini: ia akan terlelap sesaat sementara pasangannya menyiapkan camilan hangat, setelah itu ia pasti meminta sang wanita membelai-belai kepalanya hingga terlelap.

Rata-rata semua pria menginginkan hal tersebut. Walaupun wanita tak pernah protes dengan kebiasaan pasangannya, namun rupanya wanita punya hasrat tersendiri untuk melakukan aktivitas setelah bercinta.

Kebiasaan wanita sungguh berbeda dengan para pria. Lewat sebuah artikel yang dilansir detikhot dari Askmen, Senin (13/3/2006) ada beberapa hal yang sangat diinginkan wanita setelah ia selesai bercinta dengan pasangannya.

Pelukan mesra

Hal ini ternyata paling disukai oleh kaum wanita. Bukan rahasia lagi wanita suka sekali mendapatkan pelukan mesra dari pasangannya setelah selesai berhubungan seks. Biasanya wanita akan memilih posisi yang paling nyaman untuk dipeluk.

Setelah selesai bercinta ada baiknya para pria memeluk pasangannya dengan manja. Hal ini akan mengesankan sikap perhatian yang besar terhadap wanita. Tatapan yang hangat pun biasanya diperlukan oleh para wanita di saat-saat seperti itu.

Jika Anda sudah kelelahan, rangkul pasangan, ucapkan kata-kata indah dan pujian. Setelah itu Anda bisa tidur dengan tenang dengan ia di pelukan.

Jangan sentuh aku

Ini yang menjadikan wanita mahkluk yang tak bisa ditebak. Beberapa wanita justru tak ingin disentuh setelah ia selesai bercinta. Pasalnya beberapa wanita mengaku jadi sangat sensitif setelah melakukan hubungan seks.

Walaupun para wanita ini tak ingin disentuh, tapi bukan berarti ia tak berperasaan atau perhatian. Ia hanya butuh waktu untuk sendirian.

Jika Anda merasa lelah, ini adalah waktu yang tepat untuk beristirahat sejenak. Tapi jangan begitu saja meninggalkannya tidur. Beri perhatian pada pasangan Anda dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana, seperti "kau baik-baik saja?" atau "perlu sesuatu, sayang?". Hal ini menunjukkan perhatian dan rasa peka terhadap pasangan.

Saya ingin bicara

Jika pasangan ingin berbincang-bintang ringan setelah melalukan hubungan seks sebaiknya Anda menyiapkan kuping dan mendengarkan. Pada saat seperti ini wanita biasanya suka sekali membicarakan tentang perasaannya kepada Anda atau membahas aksi bercinta yang baru saja dilakukan.

Inilah saat yang paling tepat jika Anda ingin bercerita dan terbuka pada pasangan. Wanita menjadi sangat pengertian pada waktu-waktu seperti ini.

Jika Anda sudah ngantuk berat, sebaiknya bicara jujur padanya. Jangan memaksakan diri untuk mendengar kisahnya, tapi ketika cerita sedang seru-serunya Anda malah mendengkur keras. Katakan saja pada pasangan bahwa Anda telah lelah. Tapi katakan bahwa cerita pasangan sangatlah menarik sehingga Anda ingin terus terbangun namun apa daya si wanita telah membuat Anda keletihan.

Ayo, lakukan lagi

Jika wanita terlihat sangat menikmati perjalanan seksnya, biasanya ia akan memintanya lagi. Ini bagus, sehingga Anda tak perlu lagi memancing gairah seks pasangan. Namun pastikan Anda bisa lebih baik dibandingkan yang sebelumnya.

Jika Anda telah lelah ada alternatif yang bisa dilakukan. Yang Anda perlukan adalah sedikit menyanjungnya. Katakan bahwa Anda mengkhawatirkannya jika ia terlalu terburu-buru ingin bercinta. Atau katakan saja Anda ingin memulihkan diri sejenak sebelum memulai babak kedua.

Pada dasarnya setiap pria yang telah mengalami proses ejakulasi akan mengantuk. Karena pada saat Anda orgasme, pria akan mengeluarkan hormon oksitosin yang menyebabkan rasa kantuk datang. Agar Anda bisa terus terjaga, kuncinya adalah jangan menahan nafas ketika Anda mencapai orgasme.

Pria yang bersungguh-sungguh mencintai istrinya pasti akan melakukan apa saja ketika bercinta agar pasangannya selalu merasa nyaman bersamanya. Lawan rasa kantuk dan biarkan ia tahu bahwa tak ada masalah dalam hubungan asmara Anda berdua. Semua akan berjalan sebagaimana mestinya.

Operasi Memperbesar Penis Tak Ada Gunanya

Nampaknya mulai kini Anda harus lebih berhati-hati dengan iklan atau promo yang menawarkan jasa operasi memperbesar penis. Banyak pria yang melakukan operasi ini mengaku kecewa dengan hasilnya.

Seks adalah suatu kegiatan yang tak bisa dinilai dengan uang. Demi mendapatkan kepuasan seks seseorang rela melakukan apa saja. Dari mengkonsumsi obat kuat hingga memperbesar alat vital.

Salah satu hal yang sering dilakukan oleh pria adalah memperbesar penis dengan jalan operasi. Namun sayangnya, beberapa pria yang menjalani operasi ini merasa tak puas dengan hasilnya.

"Untuk pasien yang secara psikologi bermasalah dengan ukuran penis, tak terlalu penting juga menjalani operasi. Karena itu (operasi) tak akan membuat perubahan," ungkap Nim Christopher seorang urologis London seperti dilansir detikhot dari MSNBC, Jumat (24/2/2006).

Christopher dan rekan-rekannya mengadakan penelitian langsung terhadap 42 pria yang menjalani operasi ini. Hasilnya, kebanyakan dari mereka merasa tidak puas.

"Rata-rata hanya bertambah panjang 1,3 cm. 70% dari mereka yang melakukan operasi tidak puas dengan hasilnya," tambah Christopher.

Dari pada melakukan operasi, lebih baik mereka melakukan bimbingan psikologi. Dipercaya pendekatan secara psikologi terbukti lebih efektif untuk menambah percaya diri pria saat menggunakan 'Mr. P'.

Kehebatan seorang lelaki di ranjang tak selalu diukur dari besar atau tidaknya penis. Tapi bagaimana melakukan kegiatan seks bersama istri Anda senyaman mungkin.

Kalaupun terlihat perbedaan setelah melakukan operasi atau pembesaran alat vital dengan mengunjungi ahli pijat seperti Mak Erot, hasilnya pun hanya terlihat sesaat. Banyak pria yang mengeluhkan selama beberapa waktu setelah operasi, ukuran penis akan kembali seperti semula bahkan lebih kecil. Size doesn't matter, yang penting kan fungsinya!.

9 Rahasia Seks Lebih Mantap!

Jakarta, Ternyata untuk mendapatkan seks yang sempurna dibutuhkan lebih dari sekedar teknik dan hasrat. Mencintai tubuh sendiri dan komunikasi juga tak kalah penting. Ingin kehidupan seks lebih mantap, ada 9 rahasia yang kita simpan untuk Anda.

Seperti dilansir dari Psychology Today, Rabu (8/3/2006) ahli terapis Arlene Goldman mengungkapkan ada beberapa elemen bercinta yang harus Anda perhatikan. Bukan saja ketika Anda tengah bercinta, tapi juga sebelum dan sesudah kegiatan seks itu berlangsung.

Biarkan saja terjadi

Aktivitas seks bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan. Seks harus berlangsung dengan spontan tanpa paksaan. Santai dan nikmati proses bercinta Anda dengan wajar. Jika Anda merasa ingin orgasme, jangan ragu-ragu untuk melakukannya. Bereksplorasilah dan ekspresikan gairah seks sesuka hati Anda pada pasangan.

Komunikasi

Komunikasi masih memegang peranan penting dalam masalah asmara, begitu juga untuk urusan seks. Diperlukan sikap saling terbuka dan percaya terhadap pasangan. Jika Anda menginginkan sesuatu jangan ragu untuk memintanya. Lakukan seks ketika Anda sudah cukup siap. Jika Anda merasa belum siap melakukan seks dengan pasangan, sebaiknya hal ini dibicarakan dengan jelas.

Penuhi hasratmu

Menjalani hubungan yang lama dengan pasangan kadang bisa membuat gairah seks Anda menurun. Jangan biarkan hal ini terjadi. Anda masih bisa merasakan kemesraan seperti pertama kali bertemu dengan pasangan. Caranya, cobalah melakukan hal yang baru berduaan dengan pasangan. Cari suasana yang lebih segar. Tak harus berlibur ke luar negeri, jalan-jalan di dalam kota juga seru. Ungkapkan rasa sayang Anda dengan cara yang baru. Mungkin Anda ingin bisa coba menyelipkan kartu berbentuk hati di lipatan piyamanya? Lucu juga...

Cintai tubuh Anda

"Penis saya terlalu kecil." "Payudara saya tidak seksi." Hentikan kebiasaan kurang percaya diri dengan tubuh Anda. Hal semacam ini bisa menurunkan gairah seks karena Anda merasa tidak sempurna. Setiap manusia yang memiliki kekurangan pasti mempunyai kelebihan. Misalkan Anda merasa percaya diri dengan bentuk kaki Anda? Arahkan pasangan untuk menyentuh kaki Anda ketika hendak bercinta. Dijamin gairah seks Anda kembali bergejolak.

Jadilah petualang

Buang rasa malu dan penasaran. Lakukan apa yang ingin Anda lakukan bersama pasangan. Sering kali orang bersikap sangat serius saat berada di atas ranjang. Jangan terlalu serius, anggap seks sebagai permainan yang bertanggung jawab. Temukan hal yang menyenangkan dengan seks. Berbagi fantasi seks dengan pasangan, ada serunya juga. Anda bisa bersikap kreatif dan mencoba sesuatu yang berbeda sesuka hati. "Ini adalah soal belajar dan mencari pengalaman, dan jika itu tak membuat Anda bergairah, yang penting Anda sudah mencoba," ungkap Arlene.

Foreplay dan afterplay

Anda harus mulai memikirkan tentang apa saja yang harus dilakukan sebelum dan sesudah bercinta. Foreplay berlangsung di luar kamar tidur. Sebelum bercinta Anda tentunya harus bisa mendapatkan hati sang pasangan. Dari melakukan hal kecil bersama, apa saja bisa Anda lakukan untuk lebih mengenal pasangan. Jangan bersikap acuh setelah urusan bercinta selesai. Anda dan pasangan harus tetap mempertahankan kedekatan walaupun kegiatan seks telah selesai. Intinya proses adalah sesuatu yang indah. Jangan sekali-kali Anda menyepelekannya.

Seks yang aman

Setiap orang harus melakukan seks dengan aman. Jika Anda memiliki pasangan baru, Anda harus lebih dulu mengenalnya dengan baik. Seks memiliki risiko yang cukup tinggi, maka Anda haruslah berhati-hati. Hendaklah bercinta dengan menggunakan alat pengaman atau kondom. Melakukan seks hanya berdasarkan cinta tak akan membuat Anda merasa tenang.

Hilangkan stres

Setiap pasangan membutuhkan waktu untuk bersantai. Anda bisa menggunakan kemesraan atau seks sebagai obat penghilang stres. Cobalah menghabiskan akhir pekan Anda dengan pergi berkencan atau menikmati kolam air panas berdua dengan pasangan.

Sehat sepanjang masa

Orang yang tak terpenuhi kehidupan seksnya biasanya jadi depresi. Tapi untuk melakukan seks yang menyenangkan Anda perlu energi. Anda harus menyeimbangkan waktu istirahat Anda. Jangan sampai demi memenuhi kebutuhan seks, Anda jadi kekurangan waktu tidur dan tidak bisa berkonsentrasi di kemudian hari.

Anda merasa tak pernah mempedulikan daftar kunci sukses bercinta seperti yang dipaparkan di atas? Mungkin inilah saatnya Anda mempraktekkannya dan mendapatkan seks yang paling luar biasa dalam hidup Anda.

Mitos Seputar Seks, Ternyata oh Ternyata..

Ternyata bercinta ketika pasangan sedang haid juga berisiko hamil. Ternyata, ketika bercinta wanita tak perlu orgasme berkali-kali. Ternyata, mitos-mitos seputar seks banyak yang salah lho! Apa saja?

Pengetahuan seputar seks seringkali didapat dari mulut ke mulut. Tak banyak orang yang mencari tahu lewat buku-buku atau bertanya langsung ke dokter.

Nah, karena itu lah banyak mitos-mitos seputar seks yang jadi keliru. Biar nggak terjebak dengan anggapan-anggapan yang salah itu, simak artikel ini:

Ternyata... Bercinta saat mentruasi tetap saja berisiko hamil

Banyak pasangan beranggapan, melakukan hubungan seksual pada saat sang wanita menstruasi tak akan menyebabkan kehamilan. Mitos itu timbul dengan logika, menstruasi menandakan saat sel telur mati. Pada saat tersebut tubuh sedang mempersiapkan sel telur baru sehingga pada masa tersebut tak ada sel telur yang bisa dibuahi oleh sperma.

Kenyataannya: Asumsi ini sebenarnya cukup bisa diterima. Pada beberapa situasi, asumsi ini tidak terlalu meleset. Situasi yang dimaksud adalah menstruasi benar-benar teratur dan sang wanita benar-benar mengetahui masa ovulasinya.

Tapi, mitos ini bisa menjadi bumerang karena, sperma dapat bertahan di vagina selama tujuh hari dan telur bisa bertahan selama tiga hari. Jika periode menstruasi seorang wanita tidak benar-benar teratur, maka bisa saja Anda salah perhitungan. Jadi, jika tidak benar-benar mengetahui kapan siklus haid pasangan Anda dengan tepat, sebaiknya jangan berspekulasi.

Ternyata... Senggama terputus tidak efektif hindari kehamilan

Salah satu cara kontrasepsi yang dianggap paling efektif adalah senggama terputus. Sebelum sang pria ejakulasi, senggama dihentikan agar sperma tidak masuk ke dalam saluran telur. Dengan begitu, diharapkan pembuahan tidak terjadi.

Kenyataannya: semua pria mengalami pre-ejakulasi. Pada pre-ejakulasi ini pria mengeluarkan cairan yang juga megandung sperma hidup. Sperma hidup ini juga punya kesempatan yang besar untuk membuahi telur. Jadi, metode senggama terputus tak menghilangkan risiko kehamilan begitu saja. Ejakulasi di dalam vagina memang memperbesar kemungkinan kehamilan, tapi senggama terputus juga tetap berisiko menimbulkan pembuahan.

Ternyata... Mengkhayalkan hubungan sejenis tak akan membuat orientasi seksual berubah

Masalah hubungan sejenis memang masih merupakan sesuatu yang tabu. Ketika seseorang membayangkan hubungan sesama jenis dan menikmati fantasi itu, perasaan khawatir langsung menyelimuti. Apakah lama-lama dirinya akan memiliki perilaku seks menyimpang?

Kenyataannya: Namanya juga fantasi. Semua orang bisa mengkhayalkan apapun. Mengkhayalkan Anda bermesraan dengan pasangan sesama jenis tak akan membuat Anda menjadi homoseksual atau bukan juga tanda-tanda ke arah tersebut. Khayalan dan kenyataan sangat berbeda. Seseorang bisa berkhayal apapun, bahkan sesuatu yang sangat tidak mungkin untuk dilakukan sekalipun.

Jika perasaan tersebut terus-terusan menghantui, jangan ragu untuk membicarakan hal tersebut lebih lanjut. Jangan mudah percaya akan sesuatu yang hanya rumor atau mitos belaka. Cari referensi yang lebih pasti atau kunjungi konselor profesional.

Ternyata.... Ukuran penis bukanlah segalanya

Sudah menjadi anggapan umum, terutama di kalangan pria kalau penis besar adalah kebanggaan tersendiri. Para kaum adam ini pun kerap kali membanggakan diri jika menganggap ukuran penisnya lebih besar ketimbang teman-temannya.

Kenyataannya: Mikropenis adalah suatu kondisi medis di mana seorang pria memiliki ukuran penis yang kecil dan mempengaruhi kemampuan penetrasinya. Tapi kondisi ini jarang sekali terjadi.

Banyak cara untuk melakukan penetrasi yang sukses dengan ukuran penis yang tidak terlampau besar. Anda hanya perlu menyiasati posisi dan cara bercinta yang tepat untuk Anda dan pasangan. Seringkali orang beranggapan kepuasan wanita hanya bergantung dari penetrasi. Anggapan itu tak sepenuhnya benar, banyak cara untuk membuat hubungan seksual Anda lebih hangat daripada hanya mengandalkan penetrasi semata.

Penis besar kadang malah 'menakutkan' dan menyakitkan bagi sebagian wanita. Perlu lebih banyak waktu dan usaha bagi wanita untuk menyesuaikan diri dengan pasangan yang memiliki penis besar.

Ternyata.... Wanita tak selalu ingin orgasme berulang

Selama bercinta wanita memang bisa melakukan orgasme sampai beberapa kali. Pria pun sering beranggapan dirinya sukses 'memuaskan' wanita jika bisa membuat pasangannya orgasme sampai berkali-kali.

Kenyataannya: Hanya karena wanita bisa melakukan orgasme lebih dari satu kali selama bercinta, bukan berarti mereka memang menginginkannya. Umumnya, satu kali orgasme sudah dianggap cukup oleh wanita. Orgasme untuk kedua kalinya pun masih dianggap menyenangkan bagi para kaum hawa. Namun kalau sampai berkali-berkali, hal tersebut justru akan membuat wanita bosan, kecuali pasangan Anda memang benar-benar menginginkannya atau memintanya.

Ternyata... Orgasme bukanlah segala-galanya

Dalam pola pikir umum, ukuran 'sukses' atau tidaknya suatu hubungan seks adalah terjadinya orgasme. Pembicaraan tentang seks juga tak pernah lepas dari pertanyaan soal orgasme.

Kenyataannya: Bercinta seharusnya merupakan aktivitas seks yang menyenangkan tanpa beban. Baik suami maupun istri diharapkan sama-sama merasakan kepuasan dan mengalami saat-saat yang menyenangkan. Bercinta sebaiknya dilihat sebagai sebuah proses, bukan melulu menilai hasil. Seks akan menjadi membosankan dan tak lagi menyenangkan jika ada target atau tuntutan. Seks tak melulu soal orgasme, tapi orgasme memang bisa jadi pelengkap yang manis. Well, ibaratnya seperti ceri di atas kue tart.

Ternyata... Pria juga punya G-Spot

Grafenberg spot atau biasa disebut G-Spot adalah area kecil di bagian genital wanita yang terletak di belakang tulang pinggang depan sekitar uretra. Kebanyakan orang tahu bahwa G-spot hanya dimiliki oleh wanita saja tapi rupanya hal tersebut keliru. Pria juga punya G-Spot.

Kenyataannya: Salah satu alternatif G-spot pria berada di area kelenjar prostat yang ada di sekitar bawah kandung kemih. Ketika distimulasi, orgasme prostat ini akan jauh lebih dahsyat ketimbang orgasme biasa. Selain hasilnya lebih total, merangsang pria lewat orgasme prostat atau G-spotnya juga dianggap lebih sehat karena prostat akan dibanjiri oleh aliran darah yang mengandung oksigen dan nutrisi untuk tubuh.

Ternyata... Ukuran payudara tak berpengaruh pada sensitifitas wanita

Banyak orang beranggapan bahwa payudara kecil lebih sensitif terhadap sentuhan daripada mereka yang berpayudara besar.

Kenyataannya, payudara terutama pada bagian puting setiap wanita memang sensitif. Tak peduli sebesar apapun ukuran payudaranya.

Ternyata... Tidak setiap saat pria siap bercinta

Secara umum, pria memang lebih sering memikirkan seks ketimbang wanita. Mereka selalu menginginkannya, tak pernah puas dan selalu siap melakukan hubungan intim kapan saja. Ternyata, anggapan itu hanya muncul akibat isu dari mulut ke mulut.

Bagaimanapun pria juga orang biasa. Dalam kondisi tertentu pria juga enggan memikirkan seks atau melakukan aktivitas seks. Kondisi yang umum terjadi adalah pria gengsi menolak ajakan seks dari wanita. Para pria khawatir respon tersebut aka menyakiti atau ditanggapi dengan salah pengertian oleh pasangannya, Beberapa kondisi yang membuat pria enggan memikirkan atau melakukan aktivitas seks adalah ketika sedang stres, depresi, sakit, lelah, dan tidak mendapatkan mood yang tepat. Seharusnya para pria tak perlu khawatir untuk menolak ajakan bercinta dan pasangannya. Asal dibicarakan dengan terbuka, pasangan Anda pasti mengerti dan tak akan menganggap itu sebagai suatu kelemahan.