Abstrak
Masalah pengukuran hasil belajar tidak kalah pentingnya dengan masalah seleksi calon mahasiswa dan proses belajar mengajar. Ada dua teori yang dapat digunakan dalam pengukuran hasil belajar mahasiswa, yaitu teori tes klasik dan teori moderen atau teori respon butir. Kedua teori tes itu memiliki keunggulan dan kelemahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengukuran hasil tes pilihan ganda mahasiswa pada mata kuliah Akuntansi Manajemen dengan menggunakan parameter indeks daya beda dan indeks kesukaran butir. Penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian descriptive developmental, karena bertujuan mengungkap dan mengembangkan sebuah alat ukur prestasi formatif. Subjek penelitian adalah seluruh mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan Akuntansi angkatan 2003 yang mengambil mata kuliah Akuntansi Manajemen. Instrumen tes yang digunakan berupa tes pilihan ganda dengan empat alternatif. Analisis data dilakukan dengan pendekatan kasus dengan analisis grafik dan statistik. Untuk membantu proses penganalisisan data digunakan program ITEMAN, BILOG, MS EXCEL, dan SPSS. Berdasarkan hasil analisis butir tes diperoleh kesimpulan 1) ada perbedaan (gerakan perubahan tidak searah) antara tingkat kesulitan pada MT dan CT yang dibuktikan secara statistik dengan skor korelasi sebesar -0,814 dengan taraf signifikansi 0,000. 2) Tidak terdapat perbedaan pola perubahan indeks daya beda butir antara MT dan CT. Hal itu diyakinkan lagi dengan nilai korelasi sebesar 0,900 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. 3) Terdapat perbedaan pola hubungan daya beda butir dengan tingkat kesulitan secara grafik maupun secara statistik antara MT dan CT. Pada MT terdapat hubungan negatif sangat tinggi dan signifikan yang dibuktikan dengan nilai korelasi sebesar -0,814 sigfikan pada 0,000 yang berarti pola hubungan ini sesuai dengan teori. Sedangkan pada CT tidak terdapat hubungan yang ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,262 (biserial) dan 0,288 (point biserial) dengan tingkat sigfikansi 0,162 dan 0,122 yang berarti pula pola hubungan ini tidak sesuai dengan teori. 4) Ada perbedaan (gerakan perubahan tidak searah) antara pengukuran hasil tes mahasiswa pada MT dan CT secara grafik, namun demikian secara statistik tidak terdapat perbedaan pengukuran hasil tes mahasiswa antara kedua teori. Hal ini dibuktikan dengan skor korelasi sebesar 0,927 dengan taraf signifikansi 0,000.
Kata kunci : perbandingan pengukuran hasil tes, teori klasik, teori respon butir, akuntansi manajemen
Masalah pengukuran hasil belajar tidak kalah pentingnya dengan masalah seleksi calon mahasiswa dan proses belajar mengajar. Ada dua teori yang dapat digunakan dalam pengukuran hasil belajar mahasiswa, yaitu teori tes klasik dan teori moderen atau teori respon butir. Kedua teori tes itu memiliki keunggulan dan kelemahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengukuran hasil tes pilihan ganda mahasiswa pada mata kuliah Akuntansi Manajemen dengan menggunakan parameter indeks daya beda dan indeks kesukaran butir. Penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian descriptive developmental, karena bertujuan mengungkap dan mengembangkan sebuah alat ukur prestasi formatif. Subjek penelitian adalah seluruh mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan Akuntansi angkatan 2003 yang mengambil mata kuliah Akuntansi Manajemen. Instrumen tes yang digunakan berupa tes pilihan ganda dengan empat alternatif. Analisis data dilakukan dengan pendekatan kasus dengan analisis grafik dan statistik. Untuk membantu proses penganalisisan data digunakan program ITEMAN, BILOG, MS EXCEL, dan SPSS. Berdasarkan hasil analisis butir tes diperoleh kesimpulan 1) ada perbedaan (gerakan perubahan tidak searah) antara tingkat kesulitan pada MT dan CT yang dibuktikan secara statistik dengan skor korelasi sebesar -0,814 dengan taraf signifikansi 0,000. 2) Tidak terdapat perbedaan pola perubahan indeks daya beda butir antara MT dan CT. Hal itu diyakinkan lagi dengan nilai korelasi sebesar 0,900 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. 3) Terdapat perbedaan pola hubungan daya beda butir dengan tingkat kesulitan secara grafik maupun secara statistik antara MT dan CT. Pada MT terdapat hubungan negatif sangat tinggi dan signifikan yang dibuktikan dengan nilai korelasi sebesar -0,814 sigfikan pada 0,000 yang berarti pola hubungan ini sesuai dengan teori. Sedangkan pada CT tidak terdapat hubungan yang ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,262 (biserial) dan 0,288 (point biserial) dengan tingkat sigfikansi 0,162 dan 0,122 yang berarti pula pola hubungan ini tidak sesuai dengan teori. 4) Ada perbedaan (gerakan perubahan tidak searah) antara pengukuran hasil tes mahasiswa pada MT dan CT secara grafik, namun demikian secara statistik tidak terdapat perbedaan pengukuran hasil tes mahasiswa antara kedua teori. Hal ini dibuktikan dengan skor korelasi sebesar 0,927 dengan taraf signifikansi 0,000.
Kata kunci : perbandingan pengukuran hasil tes, teori klasik, teori respon butir, akuntansi manajemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar