Mengevaluasi Diri Melalui...
Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Sejauh mana kamu peduli dengan lingkunganmu?
Pada tanggal 5 Juni 1972, konferensi PBB mengenai lingkungan hidup diselenggarakan di
Renungkanlah, sudah berapa miliar ton buih sabun yang kita buang ke air. Lalu sudah berapa kubik asap dapur yang kita semprotkan setiap hari ke udara. Selanjutnya, dengan tangan jahil kita, sudah berapa ton sampah busuk yang kita buang ke tanah. Pertanyannya sekarang adalah, apa timbal balik kita kepada lingkungan. Tanpa bayar, tanpa permisi, setiap detik, setiap menit, setiap hari, (dengan seenaknya) kita membuang semua limbah kita ke air, udara, dan tanah.
Dua tahun berlalu, perbaikan permukaan bumi belum juga tuntas, efek rumah kaca dan pemanasan global terus berlanjut. Masalah baru muncul, es mencair dan permukaan air naik. Kedua permasalahan ini memicu akibat yang sama: berkurangnya lahan hidup bagi penghuni dunia.
Tahun 2007, buku rekor dunia Guiness memasukkan Indonesia sebagai Negara dengan tingkat penghancuran hutan tercepat di antara negara-negara yang memiliki 90% dari sisa hutan dunia. Greenpeace mencatat, setiap jam
Tahun 2008 ini,
Tidak perlu terlalu jauh, mari kita lihat propinsi kita sendiri. Kerusakan kawasan hutan di hulu dan Daerah Aliran Sungai di hilir, telah menjadikan Provinsi NAD sebagai “Pelanggan” Banjir dan Longsor, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Barat, dan Aceh Jaya merupakan wilayah langganan “Banjir dan longsor”, yang disebabkan oleh maraknya aktivitas penambangan galian C (pasir, batu, kerikil).
Yang terbaik yang kita lakukan sebagai individu penghuni planet bumi adalah mendukung dan melaksanakan usaha-usaha untuk menghemat energi secara pribadi. Sekecil apapun usaha ke arah itu akan tetap lebih baik dibandingkan ketidakpedulian. Hal-hal kecil yang bisa dilakukan seperti, jangan boros menggunakan listrik, jangan boros menggunakan BBM, dan jangan boros menggunakan kertas. Usaha kecil yang berarti besar bila dilakukan konsisten dan massal.
Ini semua adalah cerminan bagi mereka yang berusaha dan sadar sepenuh hati demi keberlanjutan kehidupan sosial, ekologis, dan ekonomi. Sekarang siapapun bisa memilih, mau jadi kontributor pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim dari suhu yang makin panas, atau mau menjadi bagian dari pelaku “penyejukan global” dengan mengubah pola konsumsi dan gaya hidup dari sekarang juga.
Jadi… adakah kontribusi anda hari ini untuk lingkungan di sekitar anda? [Dini]
Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Mari kita bertindak nyata untuk masa depan bersama.